Kamis, 18 Oktober 2012

Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Ikan Lele

Cara Mengatasi Hama dan Penyakit Ikan Lele

Kendala yang sering dihadapi oleh pembudidaya ikan lele adalah serangan hama dan penyakit ikan lele. Kerugian budidaya ikan lele akibat hama biasanya tidak sebesar serangan penyakit. Meskipun demikian kedua-duanya harus mendapat perhatian penuh, sehingga usaha budidaya dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

Pencegahan merupakan tindakan yang paling efektif dibandingkan dengan pengobatan. Dengan padat penebaran yang demikian tinggi pada budidaya intensif, maka serangan penyakit dapat terjadi sewaktu–waktu, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan tinggal menunggu waktu.
Monitoring yang ketat dan konsisten merupakan langkah yang harus dikerjakan dalam usaha budidaya yang modern. Monitoring tidak hanya dilakukan pada ikan yang dibudidayakan saja, tetapi juga terhadap kondisi airnya.
Sebelum ikan terkena penyakit biasanya menunjukkan gejala–gejala terlebih dahulu. Gejala–gejala tersebut diantaranya adalah nafsu makan munurun, gerakan menjadi lambat, pengeluaran lendir yang berlebihan dan pada stadium selanjutnya akan terlihat perubahan warna, bahkan mulai ada luka pada tubuh ikan lele .
Semua gejala ini dapat dilihat secara visual. Gejala ini sebenarnya tidak hanya tampak pada ikannya saja, tapi juga kondisi airnya. Air kolam tampak lebih kental atau pekat, akibat pengeluaran lendir yang berlebihan.
Apabila melihat gejala ini, maka harus segera dilakukan langkah pengobatan sebelum penyakitnya menjadi lebih parah. Pengobatan yang lebih dini akan mengurangi jumlah ikan yang mati, bahkan akan menyelamatkan ikan yang dibudidayakan.

Penyakit Ikan Lele

Penyakit dapat disebabkan oleh adanya gangguan dari jasad hidup atau sering disebut dengan penyakit parasiter dan yang disebabkan oleh faktor fisik dan kimia perairan atau non parasiter.
Jasad hidup penyebab penyakit tersebut diantaranya adalah virus, jamur, bakteri, protozoa, nematoda dan jenis udang renik.
Penyebab penyakit dari satu ikan ke ikan lainnya dapat melalui:
  • Kontak tidak langsung yaitu melalui peralatan yang terkontaminasi (selang air, gayung, ember dan sebagainya).
  • Agent atau carrier (perantara atau pembawa).
  • Aliran air yang masuk ke kolam.
  • Media tempat ikan tersebut hidup.
  • Kontak langsung antara ikan yang sakit dan ikan yang sehat.

Tindakan untuk mengatasi penyakit Lele

Tindakan untuk mengatasi berbagai serangan penyakit dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain aplikasi obat langsung ke ikan. Pengobatan ini dapat dilakukan melalui penyuntikan. Tindakan pengobatan melalui penyuntikan ini hanya efektif jika ikan yang terserang penyakit jumlahnya sedikit.
Bakteri, jamur dan parasit merupakan sumber utama penyakit pada ikan lele, walaupun demikian masih ada penyakit lain yang belum diketahui penyebabnya.

Gejala Klinis pada Ikan Lele yang Terserang Penyakit

  • Myxobacteria, Ikan berenang dengan posisi mulut di atas (menggantung). Ada bintik putih pada kulit dan sekitar mulut
  • Saprolegnia, Permukaan kulit ada semacam benang–benang putih halus (seperti kapas)
  • Trichodina, Dactylogyrus, Gyrodactylus, Gerakan lemah, tubuh kurus, sering menggosokkan badan ke benda–benda keras.

Hama Ikan Lele

Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan mempengaruhi produktivitas, baik secara langsung ataupun bertahap. Hama ini bisa berasal dari aliran air masuk, udara maupun darat.
Ada dua cara untuk mencegah hama, yaitu:
  • Melakukan pengeringan dan pemupukan kolam.
  • Memasang saringan pada pintu pemasukan air (inlet).
Hama pada ikan lele umumnya ular, belut, ikan–ikan buas, linsang dan burung pemakan ikan.
Sumber: Berbagai sumber

2 komentar:

  1. gan klo ada uler jangan dibunuh yah.

    beli ular air kadut albino/water banded albino, putih
    budget ada 400ribu sampe palembang.
    menerima rekber,
    biasa kirim kirim, klo engga tau caranya nanti diajarin
    peliharaan lama,

    facebook.com/ikantapa
    0856 6935 4222

    BalasHapus